Tuesday, January 13, 2009
MerinDukaN masa Indah
5 best Miniature laptops
Here we round up five of the best mini laptops...
Asus's Eee - which stands for three easies: 'Easy to work. Easy to learn. Easy to play' - was launched with an educational focus but its clean good looks and low cost quickly found it a market beyond the classroom.
And while the original Eee launched with Linux (which helped keep the price down), GNU Linux and Windows XP Home versions of the 900 are offered. Windows users, however, have to make do with a smaller hard drive.
The 900 weighs just under 1kg and its dimensions are 22.5cm x 17cm x 3.38cm.
Like the Eee 900, the Mini-Note has an 8.9-inch display, though the laptop is a tad heavier (1.27kg). Dimensions are also similar to the Eee at: 25.5cm x 16.5cm x 3.3cm.
Novell SUSE Linux and Windows Vista versions are available - though an XP version is also on the cards.
Price is around £350, with the Linux model retailing for less than Windows versions.
The mini laptop has a 10-inch screen - though a smaller 8.9-inch version is also apparently on the cards later this year - and comes with Windows XP or SUSE Linux.
It's the heaviest yet at 1.3kg but dimensions are roughly similar to the Eee and HP, at: 25.9cm x 17.9cm x 1.8cm~3.1cm.
As well as standard white or black versions, there's also pink.
Price is around £330 (Rp. 5.372.400), depending on which OS you opt for.
Also packing an Intel Atom is Acer's Aspire One mini note - due to launch in the UK next month.
At just under 1kg in weight, the laptop is about as light as the Eee 900. Screen size is 8.9-inches and dimensions are 24.8cm x 17cm x 2.8cm.
Like its fellow travel-sized portables, there are Linux and Windows versions on offer. The Linux flavour is set to retail for as little as £199 (£299 for Windows).
Acer also appears to be pushing the boat out on colour - with four shades on offer including a vibrant blue (though there is still a white one - as pictured - if you prefer).
Full dimensions are: 32.5cm x 22.7cm x 1.9cm - and considering these vital statistics the Air is a featherweight 1.36kg, or only slightly heavier than its miniature cousins.
Being a laptop proper, the Air packs an Intel Core 2 Duo processor - so more than enough power for your mobile working needs. The operating system is of course Apple's own OS X Leopard, neatly bypassing the Windows vs Linux dilemma.
But of course all that power - and all that Apple branding - does not come cheap...
Price is circa £1,200 -
Inspiron Mini - Only S$899 (Rp. 6.472.800)
Advanced wireless options to keep you on the go
Dynamic & Customizable user interface
Saturday, January 3, 2009
[Marketing] Di Balik Kesuksesan Teh Botol Sosro
Kesuksesesan sosro dalam merebut hati konsumen Indonesia sesungguhnya dilihat dari aspek pemasaran cukup unik. Sosro,dalam beberapa hal, telah mengabaikan hukum-hukum umum yang terdapat di ilmu pemasaran. Misalnya saja mengenai perlunya riset pasar sebelum meluncurkan produk. Konon kabarnya sebelum sosro hadir, ada sebuah perusahaan asing yang ingin mengeluarkan produk teh dalam botol sepert yang dilakukan sosro saat ini. Kala itu sang perusahaan menyewa jasa sebuah biro riset pemasaran untuk menguji kelayakan dan prospek produk tersebut di Indonesia. Setelah meneliti dan mengamati kebiasaan minum teh di masyarakat sang biro pun menyimpulkan bahwa produk ini tidak memiliki prospek bagus untuk dipasarkan di Indonesia. Biro itu beralasan bahwa budaya minum teh pada bangsa Indonesia umumnya dilakukan pagi hari dalam cangkir dan disajikan hangat sehingga kehadiran teh dalam kemasan botol justru akan dianggap sebuah keanehan.
Sosrodjojo, pendiri perusahaan sosro, justru berpikir sebaliknya. Awalnya ide kemasan botol berasal dari pengalaman tes cicip (on place test) di pasar-pasar tradisional terhadap teh tubruk cap botol. Pada demonstrasi pertama teh langsung diseduh di tempat dan disajikan pada calon konsumen yang menyaksikan. Namun cara tersebut memakan waktu lama sehingga calon konsumen cenderung meninggalkan tempat. Kemudian pada uji berikutnya teh telah diseduh dari pabrik dan kemudian dimasukkan ke dalam tong-tong dan dibawa dengan mobil. Akan tetapu cara ini ternyata membuat banyak teh tumpah selama perjalanan karena saat itu struktur jalan belum sebaik sekarang. Akhirnya sosro mencoba untuk memasukkannya pada kemasan-kemasan botol limun agar mudah dibawa. Beranglkat dari itu merekaberpikir bahwa penggunaan kemasan botol adalah alternatif yang paling praktis dalam menghadirkan kenikmatan teh lansung ke konsumen.
Dari awal produk ini ditargetkan untuk konsumen yang sering melakukan perjalanan seperti supir dan pejalan kaki sosro . Sosro menyadari bahwa segmen konsumen ini memiliki keinginan hadirnya minuman yang dapat menghilangkan dahaga di tengah kelelahan dan kondisi panas selama perjalanan. Atribut kepuasan ini dicoba untuk dipenuhi dengan menghadirkan minuman teh dalam kemasan botol yang praktis dan tersedia di kios-kios sepanjang jalan. Untuk menambah nilai kepuasan teh botol ini disajikan dingin dengan menyediakan boks-boks es pada titik-titik penjualannya (penggunaan kulkas pada saat itu belum lazim).
Tentu saja merubah kebiasaan tak semudah membalik telapak tangan . Pada masa-masa awal peluncurannya, teh botol sosro tidak banyak dilirik oleh konsumen. Mereka justru menganggap aneh produk ini karena kemasan botol dan penyajian dinginnya. Namun sosro tidak patah arang. Perusahaan ini terus mengedukasi pasarnya melalui iklan-iklan di berbagai media dan promosi-promosi on the spot. Perlahan tapi pasti produk teh botol sosro mulai mendapatkan tempat di hati konsumen Indonesia. Terlebih ketika slogan "Apapun makannya, minumnya teh botol sosro" di munculkan. Slogan ini tidak saja mengguncang sesama produk teh namun juga produk minuman secara keseluruhan.
Keunikan kedua dari metode pemasaran teh botol sosro adalah pada kekakuan dari produk itu sendiri. Sesuai teori pemasaran, konsumen secara alami mengalami perubahan atribut kepuasan seiring berjalannya waktu. Perubahan itu dapat disebabkan karena gaya hidup, kondisi ekonomi, atau kecerdasan yang maik meningkat. Seiring perubahan pasar itu harusnya produk yang dipasarkan harus menyesuaikan dan mengikuti tren yang ada. Namun yang terjadi pada produk teh inovatif ini justru kebalikan. Semenjak diluncurkan pada tahun 1970, produk teh botol sosro baik rasa, kemasan logo maupun penampilan tidak mengalami perubahan sama sekali. Bahkan ketika perusahaan multinational Pepsi dan Coca cola masuk melalui produk teh Tekita dan Frestea, Sosro tetap tak bergeming. Alih-alih merubah produknya, dengan cerdas sosro justru melakukan counter branding dengan mengeluarkan produk S-tee dengan volue yang lebih besar. Strategi ini ternyata lebih tepat, kedua perusahaan multinasional itu pun tak berhasil berbuat banyak untuk merebut hati konsumen Indonesia.
Sekelumit kisah sukses sosro itu memberi pelajaran pada kita betapa pemasaran tidak hanya sekedar ilmu yang eksak. Faktor knowledge terkadang hanya memberi kontribusi kecil pada kesuksesan produk kita ketika dipasarkan. Faktor sisanya adalah seni dan intuisi yang dapat memandu para pemasar mencapai hasil yang di luar dugaan. Gabungan antara ketiganya lah yang dapat menghasilkan seorang pemasar yang jenius dan berpikir di luar kebiasaan yang Anda. Mungkin tidak banyak orang seperti itu di dunia ini, tapi mungkin juga dari jumlah yang sedikit itu ternyata Anda lah salah satunya.
Friday, January 2, 2009
[Jokes] Singlish - PCK
Ini ada cerita lutcu dari TV Singapore...baca deh..klo ngerti pasti ketawa..klo jeli pasti bertanya
For those who is not familiar with Phua Chu Kang, he is a famous character from a singapore comedy show.
Phua Chu Kang ( PCK ) explaining sex to Chu Beng's son, Aloysius
Aloy : Why is making love so enjoyable ?
PCK : Aiyah, ah boy, enjolable becaws, same like when you dig your nose with your finger mah !
Aloy : Do you think women enjoy sex more than men ?
PCK : Of course woman lah ! When you dig dig your nose, your nose feel better than your finger, right ?
Aloy : Why do women hate it when they get raped ?
PCK : Ai-yah ! Say, you walk along with the load, den someone come over and dig your nose, you like or not ? Ehhh ? Don't pray pray ah !
Aloy : Why is it a woman cannot have sex when she is having her menses?
PCK : Oy !! If your nose bleeding, you still go and dig meh ?? Siow ah ! Use your blain, use your blainnn ..........
Aloy : Why is it most men don't like wearing condoms when they are making love ?
PCK : Ehhhh, when you dig your nose ah, you like to dig with a glove on your finger or not ? Not the same shiok feeling mah. Corlight or not?
Aloy : Why is making love carried out in private ?
PCK : Ah boyyyyy, use your blain, use your blainnnnn .........you go and dig your nose in flont of your whole class izit ?? Stupid lah !!
Aloy : Wah ...... Uncle Chu Kang, you are very good.
PCK : Aiyah ...... best in Singapore and JB, and some say Batam also ah !!
[Information]Transportasi di Singapura
MRT, apa itu?
MRT itu adalah "The Mass Rapid Transit" atau juga bisa disebut Sistem Pengangkutan gerak cepat. Jalurnya ada 2 di bawah tanah dan di atas tanah (he he he). Oh iya ini adalah sebuah kereta api, mirip kayak gitu deh..ato keren nya kita sering sebut "SEPUR"
Ini ada route ato map perjalanan si sepur cepat, sekarang saya tinggal di jalur "Ungu" di petanya yg paling atas nomer 2.
Bentuknya si sepur cepat ini kayak dibawah ini, ini di stasiun "Tanah Merah". Si sepur bertujuan ke Changi Airport...bersih kan, ga ada pengamen,calo,dan penjual asongan. Oh iya, MRT ini berisi beberapa gerbong dan cmn ada 1 supir aja. Ga ada kernet dan assisten nya he he he
Nah, Bentuk bis di Singapura itu kayak gini, ada yg panjang dan ada yg tingkat..beda ama tempat kita...disini juga sama, si supir kerja sendiri...tanpa ada pembantu
Stasiun nya juga ga dipenuhi oleh para calo dkk, para penumpang mencari sendiri jalur/tujuan bis berdasarkan nomer nya.
Nah, hampir lupa..becak di Singapura itu spt berikut
Junior Pianist
Epson Perusahaan Jepang
Tentang Epson (in English ver)
Epson is a progressive company, trusted throughout the world because of our commitment to customer satisfaction, environmental conservation, individuality, and teamwork. We are confident of our collective skills and meet challenges with innovative and creative solutions
selengkapnya bisa di baca disini
Poto bersama bos Jepang ku....Arigatougozaimasu....
Singapore Epson (tempat nguli diriku)
Rencana mau pindah lagi ke perusahaan lain tapi masih Global Resesi, persentasi lowongan kerja berkurang, banyak pemecatan/PHK (e.g. CityBank Singapore,memberhentikan beberapa karyawan disaat makan siang berlangsung jadi pas para staff masuk kembali ke kantor, mereka sudah tidak bisa masuk kembali ke ruangan dan segera disuruh oleh pihak management mengemasi barang2 di meja....kasian).
Untung masih untung, Epson masih bisa memberikan bonus + gaji ke 13bulan tapi maaf udah ga berbentuk cash lagi..udah dibuat bayar DP beli rumah yg menjadi impian kami ...pengen punya rumah sendiri di kandang Singa.(memanfaatkan Global Krisis, harga rumah anjlok di Singapore, jadi kesempatan bagus buat kami membeli rumah...bukan secara kontan tapi biasalah...nyicil ha ha ha)
Baca2 penting buat masa depan "Dunia Menyongsong Global Resesi"
Sejak menyeruaknya kasus kredit macet perumahan (subprime mortgage) di AS, Agustus 2007, kekhawatiran akan terjadinya resesi di AS?yang berisiko menyeret seluruh perekonomian dunia dan kemungkinan dibarengi dengan kejatuhan dollar AS?memicu gejolak liar pasar uang seperti roller coaster di berbagai belahan dunia. Beberapa indeks saham mengalami pemangkasan dan terpuruk ke titik terendah dalam sejarah.
Para pakar menggambarkan krisis yang sekarang ini sebagai yang ?terburuk sejak krisis finansial Asia 1997?, ?lebih buruk dari krisis LTCM? (Long Term Capital Management, raksasa hedge fund AS yang kolaps September 1998), bahkan ?terburuk sejak Perang Dunia II?.
Sejauh ini belum ada konsensus di kalangan pakar mengenai seberapa besar probabilitas untuk terjadinya resesi. Namun, dengan dampak krisis subprime yang semakin melebar ke mana-mana dan adanya data terbaru yang semakin memperkuat indikasi terpuruknya ekonomi AS, pertanyaan yang muncul kini bukan lagi apakah AS akan mengalami soft landing (perlambatan ekonomi) atau hard landing (perlambatan ekonomi secara mendadak sehingga mengakibatkan guncangan).
Namun, seberapa keras hard landing akan terjadi dan seberapa dalam serta berapa lama resesi akan berlangsung. Per definisi, resesi adalah penurunan pertumbuhan PDB selama dua kuartal berturut-turut. Indikator lainnya adalah pendapatan riil masyarakat, lapangan kerja, tingkat produksi industri, perdagangan skala besar, dan penjualan eceran. Dari definisi ini, beberapa pakar mengatakan, resesi sebenarnya sudah terjadi.
Berbeda dengan soft landing, IMF yakin tidak akan ada decoupling jika yang terjadi adalah hard landing. Artinya, semua negara akan merasakan imbasnya kendati dalam skala berbeda.
Krisis utang
Beberapa analis mengidentikkan krisis subprime di AS ini dengan krisis utang. Bedanya, kali ini dialami oleh negara maju dan perekonomian terbesar pula. Selain perekonomian terbesar, AS juga negara pengutang terbesar. Dengan total utang 43 triliun dollar AS, setiap warga negara memikul beban utang 145.000 dollar AS dan setiap pekerja yang bekerja penuh menanggung 350.000 dollar AS. Ini belum termasuk utang pribadi, seperti utang kartu kredit.
Selama ini Pemerintah AS membiayai utang tersebut dengan memelihara defisit perdagangan dan defisit neraca transaksi berjalan yang angkanya terus membengkak. Tak berlebihan mengatakan, menggelembungnya ekonomi AS banyak ditopang oleh utang dan konsumtivisme masyarakatnya.
Perekonomian AS bergerak dari bubble (gelembung satu) ke bubble (gelembung lainnya), dan setiap kali bubble itu semakin besar. Jadi, ibarat bom waktu, hanya menunggu meledak.
Bagi AS sendiri, ini resesi kedua dalam tujuh tahun terakhir atau selama pemerintahan George W Bush. Banyak yang menuding kebijakan penurunan suku bunga secara agresif oleh Fed sebagai pemicu terciptanya bubble di sektor perumahan dan kredit yang meledak sekarang ini. Namun, beberapa analis lain, seperti ekonom peraih Nobel, Paul Krugman, menuding kapitalisme pasar bebas ala wild west di AS sebagai biang kerok.
Mereka melihat, tiga resesi terakhir (tahun 1990, 2001, dan sekarang ini) tak bisa dilepaskan dari tidak adanya regulasi dan pengawasan pemerintah terhadap lembaga finansial. Salah satu contohnya adalah maraknya praktik pemberian kredit yang ugal-ugalan, melanggar aturan kehati-hatian, dan penuh jebakan bagi konsumen (abusive, fraud and predatory lending) yang kemudian macet, seperti terjadi dalam kasus subprime mortgage. Sementara intervensi preventif Fed dan pemerintah hampir tidak ada.
Sejauh mana paket stimulus fiskal senilai sekitar 145 miliar dollar AS (setara sekitar 1 persen dari PDB AS) yang disiapkan Bush akan mampu membendung resesi? Pasar menanggapi dingin karena kalaupun mulus dalam pembahasan di Kongres, dampak paket diperkirakan marjinal. Pengalaman sebelumnya, ada time lag 1-2 tahun sebelum efek terlihat di lapangan.
Banyak yang meyakini resesi kali ini akan lebih dalam dan lebih lama dari krisis sebelumnya karena magnitude yang sedemikian luas menyeret sistem perbankan dan lembaga keuangan dalam spiral kebangkrutan yang tak tahu kapan berhenti.
Perkembangan terakhir, krisis subprime sudah merembet ke segmen pasar mortgage dan kredit konsumen lain, bahkan ke segmen kredit dengan kualitas lebih baik.
Dampak ke Indonesia
Resesi global, menurut PBB, akan sangat memukul negara-negara miskin, memperlambat pertumbuhan perdagangan dunia, dan ada kemungkinan mengakhiri booming harga komoditas yang sedang berlangsung. Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia memperkirakan emerging market Asia, termasuk Indonesia, relatif tak akan terlalu terpukul oleh resesi AS, meski juga tak sepenuhnya terbebas dari dampaknya.
Keyakinan ini didasari pada kokohnya fundamental makroekonomi, solidnya posisi neraca eksternal (neraca transaksi berjalan/neraca perdagangan), kebijakan prudensial di sektor perbankan dan keuangan, serta relatif sudah berkurangnya ketergantungan pada pasar AS.
Singkatnya, Asia sekarang ini bukan Asia sebelum krisis 1997/1998. Survei Nielsen Company juga menunjukkan masih sangat kuatnya optimisme konsumen Asia bahwa resesi tidak akan terjadi. Kendati demikian, ADB dan Bank Dunia mengingatkan, resesi dan gejolak pasar uang global masih berpotensi memunculkan guncangan dan turbulensi di pasar regional.
Ada beberapa saluran transmisi dampak resesi ekonomi AS ke perekonomian dalam negeri. Pertama, lewat perdagangan. Meski ketergantungan terhadap AS sudah tak sebesar dulu, AS sekarang ini masih pasar utama ekspor Asia, termasuk Indonesia. Sekitar 60 persen ekspor emerging economies Asia tertuju pada AS, negara-negara di zona euro Eropa dan Jepang (G3) yang seluruhnya terkena imbas resesi AS. Untuk Indonesia, sumbangan pasar AS terhadap ekspor 13-14 persen. Bappenas memperkirakan resesi AS akan mengurangi ekspor Indonesia ke AS 2 miliar dollar AS tahun ini.
Turunnya permintaan negara maju juga akan membawa konsekuensi lain, yakni meningkatnya sentimen proteksionisme di AS dan semakin membanjirnya produk murah China di pasar Indonesia. Ini pukulan baru bagi industri manufaktur kita.
Kedua, lewat pasar uang. Meningkatnya persepsi risiko investasi di emerging markets bisa memicu perubahan mendadak sentimen pasar dan penarikan modal oleh investor. Apalagi dengan sudah adanya indikasi asset bubble, ditandai oleh naiknya harga saham dan properti di atas kewajaran.
Jadi, ada risiko terjadinya koreksi tajam yang mengakibatkan guncangan di pasar uang atau perekonomian. Arus modal jangka pendek sekarang ini menyumbang sekitar 60 persen dari total arus modal masuk ke Asia. Kemungkinan pembalikan mendadak arus modal secara besar-besaran, ditambah melemahnya dollar AS seiring resesi AS, akan semakin menekan rupiah.
Resesi global menambah ketidakpastian baru bagi perekonomian Indonesia yang tengah dihadapkan pada banyak tekanan, seperti lonjakan harga minyak mentah dan kenaikan harga barang kebutuhan pokok yang kian menekan daya beli/ konsumsi masyarakat. Target pertumbuhan 6,8 persen terancam tidak tercapai sebagaimana target pertumbuhan tiga tahun pertama. Hal ini akan berpengaruh pada kemampuan penciptaan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan.
Dari sisi kebijakan moneter, tampaknya tidak ada lagi ruang manuver untuk menurunkan suku bunga guna mendorong perekonomian di tengah meningkatnya tekanan inflasi dan kecenderungan naik atau stabilnya suku bunga global. Oleh karena itu, kita hanya bisa berharap pada instrumen fiskal (APBN) yang kini sudah menanggung beban berat berbagai subsidi untuk menggerakkan ekonomi.
Harus ada terobosan di tengah lautan ketidakpastian yang mengungkung kita sekarang ini. Istilahnya, lebih baik sedia payung sebelum hujan. Sense of crisis, ketegasan, dan skala prioritas menjadi kunci penting di sini.
Thursday, January 1, 2009
Bebas Fiskal VS NPWP
Apa itu Subject Pajak, NPWP dan Fiskal???
PAJAK adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
SUBYEK PAJAK Penghasilan
Menurut Undang Undang no.17 tahun 2000 tentang pajak penghasilan, subyek pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
- Subyek pajak pribadi yaitu setiap orang yang tinggal di Indonesia atau tidak bertempat tinggal di Indonesia yang mendapatkan penghasilan dari indonesia.
- Subyek pajak harta warisan belum dibagi yaitu warisan dari seseorang yang sudah meninggal dan belum dibagi tetapi menghasilkan pendapatan, maka pendapatan itu dikenakan pajak.
- Subyek pajak badan yaitu perkumpulan orang dan/atau modal baik melakukan usaha maupun tidak melakukan kegiatan usaha meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau daerah dengan nama dan bentuk usaha apapun seperti firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, perkumpulan, persekutuan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap dan bentuk badan lainnya.
- Bentuk usaha tetap yaitu bentuk usaha yang digunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu dua belas bulan, atau badan yang tidak didirikan dan berkedudukan di Indonesia, yang melakukan kegiatan di Indonesia
FISKAL itu apa?
Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.
Lengkapnya soal pajak memajak ada disini http://www.pajak.go.id
Maklum klo soal UANG agak sensitif..ha ha ha ha....udah ga KTP mati hampir 3 tahun terus sekarang suruh bikin NPWP biar bisa dapet bebas FISKAL yg saat ini sudah naik 2.5juta dari 1juta...gileee....Indonesia gitu loh
Update SINGAPORE
Motto: Majulah Singapura (Onward Singapore)
Anthem: Majulah Singapura
Capital: Singapore City
Official Languages
1. Malay
2. English
3. Mandarin
4. Tamil
Demonym: Singaporean
Government: Parliamentary Republic
- President : S.R. Nathan
Prime Minister: Lee Hsien Loong
Legislature : Parliament
Independence
Founding : 29 Jan 1819
Merge with Msia : 16 Sep 1963
Separation from Msia: 9 Aug 1965
Area
Total: 707.1km2
Water (%) 1.444
Population
2008 estimation: 4,839,400
2000 census: 4,117,700
GDP
Total : $228.303
Per capita: $49,754
Currency
Singapore Dollar (SGD)
Zone Time
SST(UTC+8)
Calling Code
+65
Collected information by NoniQue
about SINGAPORE
Singapore (Chinese: 新加坡; pinyin: Xīnjiāpō; Malay: Singapura; Tamil: சிங்கப்பூர், Cingkappūr), officially the Republic of Singapore, is an island microstate located at the southern tip of the Malay Peninsula. It lies 137 kilometres (85 mi) north of the equator, south of the Malaysian state of Johor and north of Indonesia's Riau Islands. At 707.1 km2 (273.0 sq mi),[4] Singapore is one of four remaining true city-states in the world. It is the smallest nation in Southeast Asia.
Prior to European settlement, the island now known as Singapore was the site of a Malay fishing village at the mouth of the Singapore River. Several hundred indigenous Orang Laut people also lived along the nearby coast, rivers and on smaller islands. In 1819 the British East India Company established a trading post on the island, which was used thereafter as a strategic trading post along the spice route.[5] Singapore would become one of the most important commercial and military centres of the British Empire, and the hub of British power in Southeast Asia. The city was occupied by the Japanese during World War II, which Winston Churchill called "Britain's greatest defeat".[6] Singapore reverted to British rule immediately after the war, in 1945. Eighteen years later the city, having achieved independence from Britain, merged with Malaya, Sabah and Sarawak to form Malaysia. However, less than two years later it seceded from the federation and became an independent republic on 9 August 1965. Singapore joined the United Nations on 21 September that same year. It is also a member of the Commonwealth of Nations.
Since independence, Singapore's standard of living has been on the rise. Foreign direct investment and a state-led drive to industrialisation based on plans drawn up by the Dutch economist Albert Winsemius have created a modern economy focused on industry, education and urban planning.[7] Singapore is the 5th wealthiest country in the world in terms of GDP (PPP) per capita.[8] This small nation has foreign exchange reserves of more than US$177 billion.[9]
The population of Singapore is approximately 4.84 million.[2] Though Singapore is highly cosmopolitan and diverse, ethnic Chinese form the majority of the population. English is the administrative language of the country however, its official language is Malay.[10]
The Constitution of the Republic of Singapore established the nation's political system as a representative democracy, while the country is recognised as a parliamentary republic.[11] The People's Action Party (PAP) dominates the political process and has won control of Parliament in every election since self-government in 1959.[12]
Kenalan Yuks
Pakabar?
Nama saya Nonik, alumni SMK Negeri 1 Tanggul tahun ajaran 1999-2000.
Blog ini saya buat semata-mata hanya karena untuk pengobat rasa kangen kepada kampung halaman dan juga sekolah.
Smoga saya bisa sharing pengelaman dengan para alumnus dan adik2 kelas SMK Negeri 1 Tanggul
Salam
Nonik (Singapore)