Dulu satu team slalu aja ada acara mingguan setelah pulang kerja, entah itu main badminton-renang-bowling-makan2 dll...tapi sekarang sunyi dan sepi...jadi BT klo kerja kek gini...Ngantux ngantux
Tuesday, January 13, 2009
5 best Miniature laptops
Another week, another ultra-mobile PC launch...
Miniature laptops which pack enough power to keep you productive on the road yet have a convenient, travel-sized form factor are hot property right now.
There's certainly no shortage of laptop manufacturers bringing out dinky offerings with dainty price-tags so business travellers on a hardware hunt are spoilt for choice.
Here we round up five of the best mini laptops...
ASUS EEE ( Easy to work - Easy to Learn - Easy to Play)
Asus Eee PC 900The Eee PC is arguably where the ultra-mobile, ultra-low-cost laptop craze started - although its spiritual home is the $100 laptop project proper.
Asus's Eee - which stands for three easies: 'Easy to work. Easy to learn. Easy to play' - was launched with an educational focus but its clean good looks and low cost quickly found it a market beyond the classroom.
Asus's Eee - which stands for three easies: 'Easy to work. Easy to learn. Easy to play' - was launched with an educational focus but its clean good looks and low cost quickly found it a market beyond the classroom.
The smallest Eee is very small indeed, with a seven-inch screen, but the 900 (pictured) has a slightly larger display (8.9-inch) and a bigger keyboard making it more friendly to the professional user.
And while the original Eee launched with Linux (which helped keep the price down), GNU Linux and Windows XP Home versions of the 900 are offered. Windows users, however, have to make do with a smaller hard drive.
The 900 weighs just under 1kg and its dimensions are 22.5cm x 17cm x 3.38cm.
And while the original Eee launched with Linux (which helped keep the price down), GNU Linux and Windows XP Home versions of the 900 are offered. Windows users, however, have to make do with a smaller hard drive.
The 900 weighs just under 1kg and its dimensions are 22.5cm x 17cm x 3.38cm.
Price is around £350.(Sekitar Rp. 5.698.000)
HP 2133 Mini-Note PC
HP 2133 Mini-Note PC HP's take on the dinky laptop has a similar look to the Eee.
And while it is also aiming for the education market the hardware has been designed with the mobile worker in mind as well - the company points to its anodised aluminium shell and scratch resistant display, for instance.
Like the Eee 900, the Mini-Note has an 8.9-inch display, though the laptop is a tad heavier (1.27kg). Dimensions are also similar to the Eee at: 25.5cm x 16.5cm x 3.3cm.
Novell SUSE Linux and Windows Vista versions are available - though an XP version is also on the cards.
Price is around £350, with the Linux model retailing for less than Windows versions.
Like the Eee 900, the Mini-Note has an 8.9-inch display, though the laptop is a tad heavier (1.27kg). Dimensions are also similar to the Eee at: 25.5cm x 16.5cm x 3.3cm.
Novell SUSE Linux and Windows Vista versions are available - though an XP version is also on the cards.
Price is around £350, with the Linux model retailing for less than Windows versions.
MSI WinD
MSI Wind, Another contender for the business traveller's cash is the MSI Wind - it's not yet arrived on these shores but was launched in the US to some fairly rave reviews this week. The machine includes Intel's Atom processor - the company's smallest and lowest-power chip designed with mobile internet devices and 'netbooks' in mind.
The mini laptop has a 10-inch screen - though a smaller 8.9-inch version is also apparently on the cards later this year - and comes with Windows XP or SUSE Linux.
It's the heaviest yet at 1.3kg but dimensions are roughly similar to the Eee and HP, at: 25.9cm x 17.9cm x 1.8cm~3.1cm.
As well as standard white or black versions, there's also pink.
Price is around £330 (Rp. 5.372.400), depending on which OS you opt for.
Acer Aspire One
Also packing an Intel Atom is Acer's Aspire One mini note - due to launch in the UK next month.
At just under 1kg in weight, the laptop is about as light as the Eee 900. Screen size is 8.9-inches and dimensions are 24.8cm x 17cm x 2.8cm.
Like its fellow travel-sized portables, there are Linux and Windows versions on offer. The Linux flavour is set to retail for as little as £199 (£299 for Windows).
Acer also appears to be pushing the boat out on colour - with four shades on offer including a vibrant blue (though there is still a white one - as pictured - if you prefer).
Apple MacBook Air
While it's not strictly a mini laptop, Apple claims its MacBook Air is the world's thinnest laptop - the third dimension being a mere 1.9cm.
Full dimensions are: 32.5cm x 22.7cm x 1.9cm - and considering these vital statistics the Air is a featherweight 1.36kg, or only slightly heavier than its miniature cousins.
Full dimensions are: 32.5cm x 22.7cm x 1.9cm - and considering these vital statistics the Air is a featherweight 1.36kg, or only slightly heavier than its miniature cousins.
Being a laptop proper, the Air packs an Intel Core 2 Duo processor - so more than enough power for your mobile working needs. The operating system is of course Apple's own OS X Leopard, neatly bypassing the Windows vs Linux dilemma.
But of course all that power - and all that Apple branding - does not come cheap...
Price is circa £1,200 -
Inspiron Mini - Only S$899 (Rp. 6.472.800)
InspironTM Mini 12 Laptops There’s a new kid in town.
Super thin and ultra-portable -
The Inspiron Mini 12 is less than 1.1" thick and under 3 pounds.
12.1" display
Advanced wireless options to keep you on the go
Dynamic & Customizable user interface
Advanced wireless options to keep you on the go
Dynamic & Customizable user interface
Saturday, January 3, 2009
[Marketing] Di Balik Kesuksesan Teh Botol Sosro
Coca-Cola dan Pepsi adalah segelintir perusahaan asing yang produk minumannya familiar di kalangan masyarakat Indonesia. Saking hebatnya brand image yang dibangun sehingga seolah-olah produk mereka telah manjadi bagian dari hidup bangsa kita. Dengan leluasa mereka menjadikan indonesia dengan segala potensinya menjadi pasar empuk bagi produk yang dihasilkan. Tidak banyak produk indonesia yang begitu membanggakan dan mampu "menghajar" kekuatan kapitalis internasional itu. Salah satu produk membanggakan itu adalah Teh Botol Sosro.
Kesuksesesan sosro dalam merebut hati konsumen Indonesia sesungguhnya dilihat dari aspek pemasaran cukup unik. Sosro,dalam beberapa hal, telah mengabaikan hukum-hukum umum yang terdapat di ilmu pemasaran. Misalnya saja mengenai perlunya riset pasar sebelum meluncurkan produk. Konon kabarnya sebelum sosro hadir, ada sebuah perusahaan asing yang ingin mengeluarkan produk teh dalam botol sepert yang dilakukan sosro saat ini. Kala itu sang perusahaan menyewa jasa sebuah biro riset pemasaran untuk menguji kelayakan dan prospek produk tersebut di Indonesia. Setelah meneliti dan mengamati kebiasaan minum teh di masyarakat sang biro pun menyimpulkan bahwa produk ini tidak memiliki prospek bagus untuk dipasarkan di Indonesia. Biro itu beralasan bahwa budaya minum teh pada bangsa Indonesia umumnya dilakukan pagi hari dalam cangkir dan disajikan hangat sehingga kehadiran teh dalam kemasan botol justru akan dianggap sebuah keanehan.
Sosrodjojo, pendiri perusahaan sosro, justru berpikir sebaliknya. Awalnya ide kemasan botol berasal dari pengalaman tes cicip (on place test) di pasar-pasar tradisional terhadap teh tubruk cap botol. Pada demonstrasi pertama teh langsung diseduh di tempat dan disajikan pada calon konsumen yang menyaksikan. Namun cara tersebut memakan waktu lama sehingga calon konsumen cenderung meninggalkan tempat. Kemudian pada uji berikutnya teh telah diseduh dari pabrik dan kemudian dimasukkan ke dalam tong-tong dan dibawa dengan mobil. Akan tetapu cara ini ternyata membuat banyak teh tumpah selama perjalanan karena saat itu struktur jalan belum sebaik sekarang. Akhirnya sosro mencoba untuk memasukkannya pada kemasan-kemasan botol limun agar mudah dibawa. Beranglkat dari itu merekaberpikir bahwa penggunaan kemasan botol adalah alternatif yang paling praktis dalam menghadirkan kenikmatan teh lansung ke konsumen.
Dari awal produk ini ditargetkan untuk konsumen yang sering melakukan perjalanan seperti supir dan pejalan kaki sosro . Sosro menyadari bahwa segmen konsumen ini memiliki keinginan hadirnya minuman yang dapat menghilangkan dahaga di tengah kelelahan dan kondisi panas selama perjalanan. Atribut kepuasan ini dicoba untuk dipenuhi dengan menghadirkan minuman teh dalam kemasan botol yang praktis dan tersedia di kios-kios sepanjang jalan. Untuk menambah nilai kepuasan teh botol ini disajikan dingin dengan menyediakan boks-boks es pada titik-titik penjualannya (penggunaan kulkas pada saat itu belum lazim).
Tentu saja merubah kebiasaan tak semudah membalik telapak tangan . Pada masa-masa awal peluncurannya, teh botol sosro tidak banyak dilirik oleh konsumen. Mereka justru menganggap aneh produk ini karena kemasan botol dan penyajian dinginnya. Namun sosro tidak patah arang. Perusahaan ini terus mengedukasi pasarnya melalui iklan-iklan di berbagai media dan promosi-promosi on the spot. Perlahan tapi pasti produk teh botol sosro mulai mendapatkan tempat di hati konsumen Indonesia. Terlebih ketika slogan "Apapun makannya, minumnya teh botol sosro" di munculkan. Slogan ini tidak saja mengguncang sesama produk teh namun juga produk minuman secara keseluruhan.
Keunikan kedua dari metode pemasaran teh botol sosro adalah pada kekakuan dari produk itu sendiri. Sesuai teori pemasaran, konsumen secara alami mengalami perubahan atribut kepuasan seiring berjalannya waktu. Perubahan itu dapat disebabkan karena gaya hidup, kondisi ekonomi, atau kecerdasan yang maik meningkat. Seiring perubahan pasar itu harusnya produk yang dipasarkan harus menyesuaikan dan mengikuti tren yang ada. Namun yang terjadi pada produk teh inovatif ini justru kebalikan. Semenjak diluncurkan pada tahun 1970, produk teh botol sosro baik rasa, kemasan logo maupun penampilan tidak mengalami perubahan sama sekali. Bahkan ketika perusahaan multinational Pepsi dan Coca cola masuk melalui produk teh Tekita dan Frestea, Sosro tetap tak bergeming. Alih-alih merubah produknya, dengan cerdas sosro justru melakukan counter branding dengan mengeluarkan produk S-tee dengan volue yang lebih besar. Strategi ini ternyata lebih tepat, kedua perusahaan multinasional itu pun tak berhasil berbuat banyak untuk merebut hati konsumen Indonesia.
Sekelumit kisah sukses sosro itu memberi pelajaran pada kita betapa pemasaran tidak hanya sekedar ilmu yang eksak. Faktor knowledge terkadang hanya memberi kontribusi kecil pada kesuksesan produk kita ketika dipasarkan. Faktor sisanya adalah seni dan intuisi yang dapat memandu para pemasar mencapai hasil yang di luar dugaan. Gabungan antara ketiganya lah yang dapat menghasilkan seorang pemasar yang jenius dan berpikir di luar kebiasaan yang Anda. Mungkin tidak banyak orang seperti itu di dunia ini, tapi mungkin juga dari jumlah yang sedikit itu ternyata Anda lah salah satunya.
Kesuksesesan sosro dalam merebut hati konsumen Indonesia sesungguhnya dilihat dari aspek pemasaran cukup unik. Sosro,dalam beberapa hal, telah mengabaikan hukum-hukum umum yang terdapat di ilmu pemasaran. Misalnya saja mengenai perlunya riset pasar sebelum meluncurkan produk. Konon kabarnya sebelum sosro hadir, ada sebuah perusahaan asing yang ingin mengeluarkan produk teh dalam botol sepert yang dilakukan sosro saat ini. Kala itu sang perusahaan menyewa jasa sebuah biro riset pemasaran untuk menguji kelayakan dan prospek produk tersebut di Indonesia. Setelah meneliti dan mengamati kebiasaan minum teh di masyarakat sang biro pun menyimpulkan bahwa produk ini tidak memiliki prospek bagus untuk dipasarkan di Indonesia. Biro itu beralasan bahwa budaya minum teh pada bangsa Indonesia umumnya dilakukan pagi hari dalam cangkir dan disajikan hangat sehingga kehadiran teh dalam kemasan botol justru akan dianggap sebuah keanehan.
Sosrodjojo, pendiri perusahaan sosro, justru berpikir sebaliknya. Awalnya ide kemasan botol berasal dari pengalaman tes cicip (on place test) di pasar-pasar tradisional terhadap teh tubruk cap botol. Pada demonstrasi pertama teh langsung diseduh di tempat dan disajikan pada calon konsumen yang menyaksikan. Namun cara tersebut memakan waktu lama sehingga calon konsumen cenderung meninggalkan tempat. Kemudian pada uji berikutnya teh telah diseduh dari pabrik dan kemudian dimasukkan ke dalam tong-tong dan dibawa dengan mobil. Akan tetapu cara ini ternyata membuat banyak teh tumpah selama perjalanan karena saat itu struktur jalan belum sebaik sekarang. Akhirnya sosro mencoba untuk memasukkannya pada kemasan-kemasan botol limun agar mudah dibawa. Beranglkat dari itu merekaberpikir bahwa penggunaan kemasan botol adalah alternatif yang paling praktis dalam menghadirkan kenikmatan teh lansung ke konsumen.
Dari awal produk ini ditargetkan untuk konsumen yang sering melakukan perjalanan seperti supir dan pejalan kaki sosro . Sosro menyadari bahwa segmen konsumen ini memiliki keinginan hadirnya minuman yang dapat menghilangkan dahaga di tengah kelelahan dan kondisi panas selama perjalanan. Atribut kepuasan ini dicoba untuk dipenuhi dengan menghadirkan minuman teh dalam kemasan botol yang praktis dan tersedia di kios-kios sepanjang jalan. Untuk menambah nilai kepuasan teh botol ini disajikan dingin dengan menyediakan boks-boks es pada titik-titik penjualannya (penggunaan kulkas pada saat itu belum lazim).
Tentu saja merubah kebiasaan tak semudah membalik telapak tangan . Pada masa-masa awal peluncurannya, teh botol sosro tidak banyak dilirik oleh konsumen. Mereka justru menganggap aneh produk ini karena kemasan botol dan penyajian dinginnya. Namun sosro tidak patah arang. Perusahaan ini terus mengedukasi pasarnya melalui iklan-iklan di berbagai media dan promosi-promosi on the spot. Perlahan tapi pasti produk teh botol sosro mulai mendapatkan tempat di hati konsumen Indonesia. Terlebih ketika slogan "Apapun makannya, minumnya teh botol sosro" di munculkan. Slogan ini tidak saja mengguncang sesama produk teh namun juga produk minuman secara keseluruhan.
Keunikan kedua dari metode pemasaran teh botol sosro adalah pada kekakuan dari produk itu sendiri. Sesuai teori pemasaran, konsumen secara alami mengalami perubahan atribut kepuasan seiring berjalannya waktu. Perubahan itu dapat disebabkan karena gaya hidup, kondisi ekonomi, atau kecerdasan yang maik meningkat. Seiring perubahan pasar itu harusnya produk yang dipasarkan harus menyesuaikan dan mengikuti tren yang ada. Namun yang terjadi pada produk teh inovatif ini justru kebalikan. Semenjak diluncurkan pada tahun 1970, produk teh botol sosro baik rasa, kemasan logo maupun penampilan tidak mengalami perubahan sama sekali. Bahkan ketika perusahaan multinational Pepsi dan Coca cola masuk melalui produk teh Tekita dan Frestea, Sosro tetap tak bergeming. Alih-alih merubah produknya, dengan cerdas sosro justru melakukan counter branding dengan mengeluarkan produk S-tee dengan volue yang lebih besar. Strategi ini ternyata lebih tepat, kedua perusahaan multinasional itu pun tak berhasil berbuat banyak untuk merebut hati konsumen Indonesia.
Sekelumit kisah sukses sosro itu memberi pelajaran pada kita betapa pemasaran tidak hanya sekedar ilmu yang eksak. Faktor knowledge terkadang hanya memberi kontribusi kecil pada kesuksesan produk kita ketika dipasarkan. Faktor sisanya adalah seni dan intuisi yang dapat memandu para pemasar mencapai hasil yang di luar dugaan. Gabungan antara ketiganya lah yang dapat menghasilkan seorang pemasar yang jenius dan berpikir di luar kebiasaan yang Anda. Mungkin tidak banyak orang seperti itu di dunia ini, tapi mungkin juga dari jumlah yang sedikit itu ternyata Anda lah salah satunya.
Friday, January 2, 2009
[Jokes] Singlish - PCK
Singlish adalah Singapore English, agak unik banget. Pertama kali nginjakin kaki ke Singapore..proper English gaya "Speaking London" dah ga kepake...banyangin coba, gw pake proper english with grammar eh mereka malah melongo ato kadang jawab ngasak..alhasil gw ngikut juga kayak mereka.
Ini ada cerita lutcu dari TV Singapore...baca deh..klo ngerti pasti ketawa..klo jeli pasti bertanya
For those who is not familiar with Phua Chu Kang, he is a famous character from a singapore comedy show.
Phua Chu Kang ( PCK ) explaining sex to Chu Beng's son, Aloysius
Aloy : Why is making love so enjoyable ?
PCK : Aiyah, ah boy, enjolable becaws, same like when you dig your nose with your finger mah !
Aloy : Do you think women enjoy sex more than men ?
PCK : Of course woman lah ! When you dig dig your nose, your nose feel better than your finger, right ?
Aloy : Why do women hate it when they get raped ?
PCK : Ai-yah ! Say, you walk along with the load, den someone come over and dig your nose, you like or not ? Ehhh ? Don't pray pray ah !
Aloy : Why is it a woman cannot have sex when she is having her menses?
PCK : Oy !! If your nose bleeding, you still go and dig meh ?? Siow ah ! Use your blain, use your blainnn ..........
Aloy : Why is it most men don't like wearing condoms when they are making love ?
PCK : Ehhhh, when you dig your nose ah, you like to dig with a glove on your finger or not ? Not the same shiok feeling mah. Corlight or not?
Aloy : Why is making love carried out in private ?
PCK : Ah boyyyyy, use your blain, use your blainnnnn .........you go and dig your nose in flont of your whole class izit ?? Stupid lah !!
Aloy : Wah ...... Uncle Chu Kang, you are very good.
PCK : Aiyah ...... best in Singapore and JB, and some say Batam also ah !!
Ini ada cerita lutcu dari TV Singapore...baca deh..klo ngerti pasti ketawa..klo jeli pasti bertanya
For those who is not familiar with Phua Chu Kang, he is a famous character from a singapore comedy show.
Phua Chu Kang ( PCK ) explaining sex to Chu Beng's son, Aloysius
Aloy : Why is making love so enjoyable ?
PCK : Aiyah, ah boy, enjolable becaws, same like when you dig your nose with your finger mah !
Aloy : Do you think women enjoy sex more than men ?
PCK : Of course woman lah ! When you dig dig your nose, your nose feel better than your finger, right ?
Aloy : Why do women hate it when they get raped ?
PCK : Ai-yah ! Say, you walk along with the load, den someone come over and dig your nose, you like or not ? Ehhh ? Don't pray pray ah !
Aloy : Why is it a woman cannot have sex when she is having her menses?
PCK : Oy !! If your nose bleeding, you still go and dig meh ?? Siow ah ! Use your blain, use your blainnn ..........
Aloy : Why is it most men don't like wearing condoms when they are making love ?
PCK : Ehhhh, when you dig your nose ah, you like to dig with a glove on your finger or not ? Not the same shiok feeling mah. Corlight or not?
Aloy : Why is making love carried out in private ?
PCK : Ah boyyyyy, use your blain, use your blainnnnn .........you go and dig your nose in flont of your whole class izit ?? Stupid lah !!
Aloy : Wah ...... Uncle Chu Kang, you are very good.
PCK : Aiyah ...... best in Singapore and JB, and some say Batam also ah !!
[Information]Transportasi di Singapura
Disini saya mau mencoba memberikan informasi tentang macam-macam alat transportasi yg di gunakan di Singapura, ada becak ga ya? ada..tapi becaknya unik dan cmn khusus buat turis saja. Yg umum di gunakan adalah MRT, LRT, Bus, kendaraan pribadi dan motor.
MRT, apa itu?
MRT itu adalah "The Mass Rapid Transit" atau juga bisa disebut Sistem Pengangkutan gerak cepat. Jalurnya ada 2 di bawah tanah dan di atas tanah (he he he). Oh iya ini adalah sebuah kereta api, mirip kayak gitu deh..ato keren nya kita sering sebut "SEPUR"
Ini ada route ato map perjalanan si sepur cepat, sekarang saya tinggal di jalur "Ungu" di petanya yg paling atas nomer 2.
Bentuknya si sepur cepat ini kayak dibawah ini, ini di stasiun "Tanah Merah". Si sepur bertujuan ke Changi Airport...bersih kan, ga ada pengamen,calo,dan penjual asongan. Oh iya, MRT ini berisi beberapa gerbong dan cmn ada 1 supir aja. Ga ada kernet dan assisten nya he he he
Nah, Bentuk bis di Singapura itu kayak gini, ada yg panjang dan ada yg tingkat..beda ama tempat kita...disini juga sama, si supir kerja sendiri...tanpa ada pembantu
Stasiun nya juga ga dipenuhi oleh para calo dkk, para penumpang mencari sendiri jalur/tujuan bis berdasarkan nomer nya.
Nah, hampir lupa..becak di Singapura itu spt berikut
MRT, apa itu?
MRT itu adalah "The Mass Rapid Transit" atau juga bisa disebut Sistem Pengangkutan gerak cepat. Jalurnya ada 2 di bawah tanah dan di atas tanah (he he he). Oh iya ini adalah sebuah kereta api, mirip kayak gitu deh..ato keren nya kita sering sebut "SEPUR"
Ini ada route ato map perjalanan si sepur cepat, sekarang saya tinggal di jalur "Ungu" di petanya yg paling atas nomer 2.
Bentuknya si sepur cepat ini kayak dibawah ini, ini di stasiun "Tanah Merah". Si sepur bertujuan ke Changi Airport...bersih kan, ga ada pengamen,calo,dan penjual asongan. Oh iya, MRT ini berisi beberapa gerbong dan cmn ada 1 supir aja. Ga ada kernet dan assisten nya he he he
Nah, Bentuk bis di Singapura itu kayak gini, ada yg panjang dan ada yg tingkat..beda ama tempat kita...disini juga sama, si supir kerja sendiri...tanpa ada pembantu
Stasiun nya juga ga dipenuhi oleh para calo dkk, para penumpang mencari sendiri jalur/tujuan bis berdasarkan nomer nya.
Nah, hampir lupa..becak di Singapura itu spt berikut
Junior Pianist
Subscribe to:
Posts (Atom)